Sains memberikan pandangan baru tentang jerawat dan cara mengatasinya. Dalam penjelasan baru yang berbasis riset itu, jerawat bukan cuma soal bakteri dan kulit berminyak.
Richard Gallo dari University of California di San Diego yang melakukan penelitian mengungkapkan, jerawat ialah soal bakteri, minyak, asam lemak, hormon, dan gen. Penelitian Gallo yang dipublikasikan di jurnal Science Immunology minggu lalu mengungkapkan, pemicu pertama jerawat adalah lingkungan mikro yang kedap udara di permukaan kulit.Lingkungan kedap udara akan membuat Propionibacterium acnes, bakteri yang secara alami terdapat pada kulit, mengubah minyak menjadi asam lemak yang memicu peradangan.
Gallo menemukan bahwa asam lemak yang terbentuk kemudian menonaktifkan enzim histon deasetilase yang biasanya berfungsi sebagai rem peradangan. Akhirnya, terbentuklah jerawat. Ketika jerawat sudah terbentuk, mengobati dengan sabun dan gel anti bakteri takkan cukup. membentuk koloni pada permukaan kulit dan bakteri itu pun sebenarnya juga memberi keuntungan.
Propionibacterium acnes
Gallo menjelaskan, penemuannya juga bisa menjelaskan mengapa orang tertentu rawan berjerawat sementara yang lain tidak. Faktor penentunya bisa pori kulit yang cenderung kedap ataupun gen yang membuat kulit rawan peradangan. "Saya pikir semua hal itu terakit," katanya.
Richard Gallo dari University of California di San Diego yang melakukan penelitian mengungkapkan, jerawat ialah soal bakteri, minyak, asam lemak, hormon, dan gen. Penelitian Gallo yang dipublikasikan di jurnal Science Immunology minggu lalu mengungkapkan, pemicu pertama jerawat adalah lingkungan mikro yang kedap udara di permukaan kulit.Lingkungan kedap udara akan membuat Propionibacterium acnes, bakteri yang secara alami terdapat pada kulit, mengubah minyak menjadi asam lemak yang memicu peradangan.
Gallo menemukan bahwa asam lemak yang terbentuk kemudian menonaktifkan enzim histon deasetilase yang biasanya berfungsi sebagai rem peradangan. Akhirnya, terbentuklah jerawat. Ketika jerawat sudah terbentuk, mengobati dengan sabun dan gel anti bakteri takkan cukup. membentuk koloni pada permukaan kulit dan bakteri itu pun sebenarnya juga memberi keuntungan.
Propionibacterium acnes
Gallo menjelaskan, penemuannya juga bisa menjelaskan mengapa orang tertentu rawan berjerawat sementara yang lain tidak. Faktor penentunya bisa pori kulit yang cenderung kedap ataupun gen yang membuat kulit rawan peradangan. "Saya pikir semua hal itu terakit," katanya.
0 comments:
Post a Comment